X-COUNTRY WISATA SISI UTARA TAMAN NASIONAL GUNUNG CIREMAI
Iseng-iseng melihat perkembangan sepanjang lintasan utara Taman Nasional Gunung Ciremai dan wilayah sekitarnya dari mbah Google, ternyata sangat pesat perkembangan object wisata terutama fasilitas dan infrastruktur yang saat ini sudah ada. Sehingga berniat mebuat tulisan ini walaupun waktu melintasinya beberapa tahun yang lalu, semoga dapat bermanfaat dan penulis akan balik lagi untuk menikmati lintasan disana dengan di tambah beberapa object dan spot menarik yang belum di kunjungi.
Foto-1 Foto diri saat di kawasan Batuluhur
Beberapa kali melintasi sendirian di kawasan utara Taman Nasional Gunung Ciremai yang melintasi tiga Kabupaten antara lain Cirebon,Kuningan dan Majalengka tidak ada bosannya, dikarenakan banyaknya objeck wisata alam yang bisa dimampirin (kalau di kunjungi pasti akan berlama-lama mengingat sedang gowes, hehehe). Iseng-iseng melihat perkembangan sepanjang lintasan dan wilayah sekitarnya dari mbah Google, ternyata sangat pesat perkembangan object wisata terutama fasilitas dan infrastruktur yang saat ini sudah ada.
Foto-2 Foto pemandangan di lintasan antara Desa Padaherang
dengan Desa Cikalahang
Foto-4 View lepas di lintasan antara Pasawahan dengan mata air Bujangga
Foto-5 Gunung Ciremai background di lintasan aspal Desa Cikalahang
Foto-6 Lintasan yang mulai menanjak ke arah Telaga Remis
Lokasi Start berada di Desa Cikalahang dengan tujuan pertama ke Wana Wisata Telaga Remis dengan medan tanjakan cukup landai. Sebelum memasuki area telaga remis dapat mampir sejenak di Telaga Nilam untuk merasakan jernihnya air telaga.
Foto-8 Gerbang tiket Telaga Remis
Telaga Nilem atau telaga Nilam masih satu lintasan dengan Telaga Remis tidak begitu jauh dari gate restribusi (tiket masuk). Telaga Nilam salah satu mata air dan kolam alami yang berada di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai. Dengan air yang sangat jernih di kelilingi hutan yang rimbun membuat suasana sangat alami. Dan tidak begitu ramai oleh pengunjung cendrung sepi.
Foto-9 Suasan Telaga Nilam dengan jernihnya air
Dasar Telaga Nilam banyak di tumbuhi ganggang ,lumut dan bebatuan campur kerikil. Dengan kondisi seperti ini berenang masih di perbolehkan di Telaga Nilam, dengan kedalaman 1,2m sampai dengan 4m yang terdiri dari 2 kolam alami. Ditepi telaga terdapat 1 warung sederhana namun tidak tersedia kamar mandi dan toilet. Bila tersedia waktu yang lama untuk perjalanan gowes dapat berlama-lama di sini sebelum lanjut mengikuti rute.
Foto-10 Parkir sejenak menikmati suasana Telaga Nilam
Setelah mengunjungi sejenak Telaga Nilam lanjut menuju Telaga Remis dengan lintasan yang masih menanjak di antara rimbunya hutan akan membawa ke pelataran parkir yang langsung menghadap telaga yang terlihat di sela-sela pohon pinus yang dominan tumbuh di sekeliling Telaga Remis.
Foto-11 Lintasan di bawah rindangnya hutan dari Telaga Nilam
Mengarah ke Telaga Remis
Nama Talaga Remis mempunyai arti tersendiri, nama talaga diambil dari kata telaga dalam Bahasa Sunda, dan remis tersebut diambil dari binatang sejenis Kerang bewarna kuning yang banyak hidup di sekitar telaga, binatang tersebut dikenal dengan sebutan remis.
Foto-12 Panorama Telaga Remis
Hutan wisata Talaga Remis mempunyai luas areal kurang Iebih 13 Ha. Sedangkan luas danaunya 3,25 Ha, yang dikelola oleh Perum Kehutanan Kabupaten Kuningan.
Foto-13 Jalan setapak mengitari Telaga Remis bila pagi hari nyaman di lintasi dengan sepeda karena masih sepi pengunjung
Hutan wisata Talaga Remis menyimpan keanekaragaman flora dan fauna, terdapat kurang lebih 160 jenis tumbuhan di antaranya sonokeling, malaka, kosambi dan lain-lain. Salah satu daya tarik tempat ini adalah adanya satu jenis tumbuhan langka yaitu Pisang Hyang.
Foto-14 Parkir sejenak saat mengitari Telaga Remis
Talaga Remis merupakan perpaduan antara pesona alam pergunungan hutan serta air talaga yang jernih, bening laksana kaca didukung udara pergunungan yang sejuk menantang untuk berwana wisata menguak misteri hutan.
Foto-15 Salah satu sudut panorama Telaga Remis
Di tepian telaga di sekelilingnya terdapat lintasan yang biasa di lalui pengunjungi, dan dapat di lintasi sepeda. Guna lebih menikmati suasana telaga saat mengelilinginya dengan sepeda lebih baik pada waktu pagi hari sekali di karenakan masih sepinya pengunjung yang datang.
Foto-16 Istirahat sejenak di parkiran lama Telaga Remis sebelum melanjutkan ke arah Telaga Cicerem
kembali balik arah menuju area perkemahan/area parkiran lama telaga remis yg berada dibawah untuk melanjutkan ke arah setu cicerem yang berada di atas bukit dengan melintasi tepian kawasan taman nasional Gunung Ciremai,karakter elevasi lintasan cukup curam dan menguras tenaga tapi masih bisa di gowes di tepian bukit dan sisi jurang.
Foto-18 Lintasab menanjak di tengah hutan mengarah ke Situ Cicerem
Sesampai di setu cicerem yang berada di desa kaduela elevasi lumayan datar dan sedikit meunurun sampai di pertigaan jalan pesawahan.dari pertigaan lanjut ke arah pesawahan dengan karakter elevasi lintasan yang menanjak panjang.
Foto-19 Situ Cicerem tepat di tepian lintasan
Telaga Cicerem merupakan salah satu destinasi wisata unggulan Kabupaten Kuningan. Telaga dengan air yang jernih dan membiru menjadi salah satu tujuan wisata alam.
Suasana yang sejuk dan damai terasa ketika istirahat selepas melewati tanjakan dari arah Telaga Remis saat duduk di tepian Telaga Biru ini. Saat terik matahari siang haripun akan terasa teduh karena rindangnya pepohonan, disertai irama suara jangkril dan tonggeret yang bersahutan.
Foto-20 Istirahat sejenak tepian Situ Cicerem
Foto-21 Istirahat sejenak tepian Situ Cicerem sambil bermain dengan ikan-ikan yang mendekati
Foto-22 Panorama Situ Cicerem dengan jernihnya air dan ikan yang mendekat
(sumber foto by Google)
Foto-23 Rimbunya hutan menjadi latar belakang Situ Cicerem
Selepas menikmati nuansa Situ Cicerem lintasan akan membawa ke pertigaan pesawahan, yang sebelumnya akan memasuki Desa Kaduela dengan elevasi relatif datar dengan jalan aspal di tengah pemukiman warga.
Memasuki area terbuka akan melintasi gerbang sebagai tanda memasuki kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai dengan lintasan terus menanjak samapai dengan kawasan yang dapat langsung melihat gagahnya gunung Ciremai sebagai latar belakangnya lintasan aspal khas pegunungan akan mendatar namun cendrung rolling naik turun tanjakan dan turunan pendek.
Sebelum sampai Object Wisata Alam Batu Luhur lintasan akan melintasi mata air Bujangga yang merupakan sumber air bersih bagi warga di bawahnya dan untuk pertanian, singgah sejenak untuk merasakan segarnya air dengan membasuh muka sebelum melanjutkan perjalanan ke tujuan selanjutnya.
Kebun Raya Kuningan berperan sebagai “site’s window” dari Taman Nasional Gunung Ceremai, wisata alam untuk perlindungan, meminimalisasi dampak negatif degradasi sumber daya alam, pengembangan produk pariwisata yang berorientasi pada nilai edukasi, membentuk peran aktif masyarakat dalam memberikan nilai tambah terhadap pembangunan ekonomi wilayah.
Lintasan antara Batuluhur Rock Garden dengan Kebun Raya Kuningan (KKR), masih mengaspal dengan elevasi rolling khas jalan pegunungan dengan di naungi teduhnya pepohonan di tepian jalan dan terlihat pemandangan lepas ke dataran rendah di sela-selanya.
Selepas KKR rute akan melintasi rute singletrack tepat disisi jalan masuk kawasan KKR, lintasan tanah ini melewati perkebunan warga, batas hutan dengan persawahan dan melintasi sungai kecil yang penuh bebatuan, untuk mengarah ke kawasan Situ Cikuda. Hanya dilintasan antara KKR dan Situ Cikuda ban sepeda menjejak lintasan tanah.
Rute antara Telaga Herang dan titik finish di Alun-alun balai Desa Cikalahang akan melintasi beberapa desa cendrung elevasinya flat, karakter aspal mulus akan menghantar sampai dengan titik finish. Jangan lupa bila sedang musim duren disini terkenal dengan nama duren Sinapel banyak pedagang menjajakannya terutama di jalan Utama, bisa mampir dan mencicipinya.
Foto-25 Hamparan pesawahan selepas desa Kaduela
mengarah ke jalan Pesawahan
Selepas ujung Desa Kaduela akan mengaspal di tengah area persawahan dan akhir di pertigaan pertemuan dengan Jalan Raya Pasawahan, dengan penanda bangunan Mapolsek Pasawahan.
Foto-26 Jalan raya Pasawahan
Di pertigaan lintasan mengarah kekiri untuk menuju ke Desa Pasawahan dengan tujuan pertigaan pertigaan Pasawahan dengan penanda bangunan Masjid Pasawahan.
Foto-27 Memasuki kawasan Pasawahan di ujung sana akhir dari tanjakan
Lintasan aspal yang menanjak panjang di antara pesawahan akan di lewati sampai dengan pertigaan dengan penunjuk arah, kiri ke kota Kuningan, kanan ke Kebun Raya Padabeunghar dan lurus object wisata Sumur Tujuh.
Foto-28 Menjelang pertigaan jalan raya di Pasawahan
Karena judul lintasan gowes wisata bisa mampir terlebih dahulu ke salah satu object wisata religi di kabupaten Kuningan yaitu Sumur Tujuh dan Kolam Cibulan yang merupakan habitat Ikan Dewa.
Foto-29 Gerbang wisata religi Sumur Tujuh kala itu
Foto-30 Gerbang Wisata Cibulan yang berdekatan dengan wisata Sumur Tujuh
Di dalam object wisata ini terdapat dua kolam besar yang di huni oleh ratusan ikan dengan warna abu-abu kehitaman dan di sebut Kancra Bodas atau ikan Dewa (Tor douronensis) dengan ukuran dari 20 sentimeter sampai dengan meter lebih, ikan ini di keramatkan oleh warga setempat dan di percaya mempunyai keistimewaan tertentu.
Foto-31 Balong Pasawahan di depan gerbang wisata Sumur Tujuh
yang berisi ikan Dewa
yang berisi ikan Dewa
Foto-32 Kolam pemandian Cibulan yang berisikan ikan Dewa juga
(sumber foto Google)
Meski kolam ini menjadi habitat ikan Dewa, kolam ini di buka untuk umum sebagai kolam pemandian dengan fasilitasnya. Air di Cibulan selalu bersih,jernih,sejuk dan melimpah sehingga menjadikannya sebagai sumber air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Pemda setempat.
Foto-33 Penampakan ikan Dewa
(sumber foto Google)
Foto-34 Penampakan ikan Dewa dari permukaan
Selain kolam dengan habitat ikan Dewanya, di sisi barat terdapat tujuh sumber mata air yang di keramatkan, yang bernama Tujuh Sumur. Tujuh mata air ini berbentuk kolam-kolam kecil yang masing-masing mempunyai nama tersendiri.
Foto-35 Penampakan salah satu mata air wisata religi Sumur Tujuh
(sumber foto Google)
Tujuh mata air ini mempunyai posisi mengelilingi sebuah petilasan yang konon merupakan petilasan Prabu Siliwangi ketika beristirahat sekembalinya dari perang melawan Kasultanan Mataram. Petilasan ini berupa susunan batu seperti menhir dan dua patung harimau loreng (lambang kebesaran Raja Agung Pajajaran).
Setelah menikmati suasana object wisata sumur 7 dengan kolam ikan Dewanya, perjalanan bersepda di lanjutkan menuju Wisata Alam Batu Luhur Rock Garden. Lintasan jalan aspal khas pegunungan mengambil rute ke desa Padabeunghar, selepas pertigaan jalan akan agak sedikit menurun di penghujung kampung di lanjutkan dengan tanjakan yang tiada habisnya di antara rindangnya perkebunan dan ladang warga.
Foto-37 Gerbang Taman Nasional Gunung Ciremai disambut oleh tanjakan yang tidak ada habisnya
Foto-38 Memasuki area terbuka di lintasan antara gerbang taman nasional menuju mata air bujangga
Foto-39 View lepas ke dataran rendah di sisi kanan lintasan saat menuju mata air Bujangga
Area terbuka ini merupakan lintasan kawah bekas erupsi Gunung Ciremai waktu dahulu, kadang terjadi kebakaran hutan di kawasan ini karena areanya di dominasi padang ilalang yang mudah terbakar di kala musim kemarau.
Foto-40 Karakter lintasan jalan aspal di sisi utara
Taman Nasional Gunung Ciremai
Foto-41 Air jernih yang mengalir di saluran yang bersumber
di mata air Bujangga
Foto-42 View lepas ke dataran rendah menjelang kawasan wisata Batuluhur
Sepanjang lintasan selepas gerbang Taman Nasional Gunung Ciremai pandangan akan lepas di sisi kanan kea rah dataran rendah di bawahnya dengan perbukitan yang melengkapinya, disisi kanan tampak Gunung Ciremai sebagai backgroundnya bila cuaca sedang mendukung di selingi perbukitan savanna bekas aliran lahar erupsi dan bebatuan yang berserakan.
Foto-43 Satu-satunya warung sederhana dengan pemandangan lepas ke sisi utara Gunung Ciremai, kala itu sejenak istirahat di Batuluhur
Foto-44 Kondisi object wisata Batuluhur saat ini
(sumber foto google)
(sumber foto google)
Setelah melewati tanjakan selepas mata air Bujangga lintasan akan memasuki object wisata alam Batu Luhur Rock Garden, yang telah di buka tahun 2015, penulis sendiri waktu mengunjungi kawasan ini sudah ada, namun tidak ada fasilitas pendukung hanya warung sederhana yang menhadap lepas ke dataran rendah. Waktu itu masih terbuka untuk umum secara gratis namun sekarang semakin bagus da nada restribusi tiket dan fasilitas makin lengkap.
Foto-45 Foto diri di Batuluhur
Rock Garden Batu Luhur yang berarti taman batu, menjdikan daya tarik utama, dengan luas bebatuan yang menjadikan keunikan tersendiri. Selain itu daya tarik lainnya yaitu view yang lepas ke dataran rendah yang sangat menawan.
Foto-46 Pemandangan yang sedap saat menyantap baso
di warung sederhana Batuluhur
di warung sederhana Batuluhur
Terbentuknya hamparan bebatuan yang terdapat di wisata alam ini karena adanya letusan pada lereng utara Gunung Ciremai, namun batu tersebut tidak berasal dari kawah Gunung Ciremai namun berasal dari permukaan tanah Gunung Ciremai itu sendiri, masyarakat sekitar menyebutnya batu bertanah.
Foto-47 Batu yang timbul dari permukaan tanah di kawasan Batuluhur
Selepas menikmati keindahan alam Batu Luhur Rock Garden rute selanjutnya lintasan mengarah k eke Kebun Raya Kuningan (KKR) yang berlokasi di Desa Padabeunghar, Kec Pasawahan, Kab Kunungan. Kawasan KKR di bangun dengan memanfaatkan lahan bekas perkebunan swasta . Dibangun sabagai salah satu alternatif tujuan wisata di wilayah Kabupaten Kuningan.
KRK dibangun tidak sekadar kebun yang ditanami pohon semata, namun difungsikan sebagai wisata alam yang berorientasi ilmiah (ecotourism). Karena itu dalam pembangunannya menggandeng LIPI serta pihak Kebun Raya Bogor dalam menyiapkan konsep sebagai lokasi penelitian tumbuhan dan konservasi alam lainnya.
Dikembangkan untuk meminimalisir degradasi sumber daya alam yang banyak tergerus oleh pembangunan. Kebun Raya Kuningan memiliki topografi berbukit-bukit (490-870 m dpl) yang tujuan lainnya sebagai kawasan penyangga TNGC serta mengenal tumbuhan endemik Gn Ciremai.
Foto-50 Memasuki kawasan Kebun Raya Kuningan selepas Desa Padabeunghar kala itu infrastruktur masih tahap pengerjaan
KRK dibagi dalam berbagai zona seperti kantor penelitian, pendidikan lingkungan, rekreasi aktif, konservasi, koleksi tumbuhan lokal, buah-buahan, tumbuhan koleksi Indonesia khususnya Jawa dan tumbuhan koleksi dunia. Di dalamnya juga memiliki fasilitas taman yang dirancang tematik seperti taman awi dan taman bebatuan selain ada Situ Cibuntu sebagai tujuan wisata.
Foto-52 Kantor pengelola dan kawasan pembibitan Kebon Raya Kuningan
Foto-53 Taman Kuning di kawasan kebun Raya Kuningan saat ini
(foto sumber mbah google)
Foto-54 Taman Kuning di kawasan kebun Raya Kuningan saat ini
(foto sumber mbah google)
Sebelum memasuki kawasan KKR akan melewati dukuh Padaherang di Desa Padabeunghar dengan disambut pemandangan sawah terasering saat awal memasuki perkampungan.
Foto-55 Terasering pada pandangan awal saat memasuki lintasan tanah antara Kebun Raya Kuningan dengan Situ Cikuda
Selepas perkampungan untuk mengarah ke gerbang KKR akan di sambut tanjakan aspal yang lumayan menguras tenaga. sampai memasuki kawasan KKR kembali datar. waktu penulis mengunjungi masih hanya berupa kantor pengelola, kebun pembibitan dan pembangunan infrastruktur KKR.
Foto-56 Singletack di batas hutan dengan pesawahan antara Kebun Raya Kuningan dengan Situ Cikuda
Foto-57 Melintasi sungai kecil yang penuh bebatuan antara
Kebun Raya Kuningan dengan Situ Cikuda
Situ Cikuda merupakan object wisata yg belum dikembangkan jarang yang mengetahui keberadaannya. Denan Hutan alami yang mengelilingi situ membuat panorama menarik dan menenangkan. Dengan luas 2 hektar dan luas hutan tropis 5 hektar.
Foto-56 Di penghujung lintasan tanah saat menurun langsung di sambut pemandangan Situ Cikuda
Situ Cikuda sudah masuk di wilayah Kabupaten Majalengka, berada di Desa Padaherang, Kecamatan Sindangwangi. Dengan hutan alamai yang sangat asri dan segar yang menawarkan panorama yang eksotis bisa menjadikan tempat istirahat sejenak selepas melintasi lintasan tanah dari KKR.
Foto-57 Panorama Situ Cikuda
Lintasan di Situ Cikuda tepat di tepiannya sehingga dapat dilewati dan mengambil foto untuk dokumentasi perjalanan untuk melanjutkan perjalanan ke Telaga Herang. Selepas Situ Cikuda akan memasuki kawasan pemukiman Desa Padaherang.
Foto-58 Lintasan aspal menurun selepas Desa Padaherang
di tengah hutan pinus
Keunikan Desa ini mempunyai lokasi di atas perbukitan, saat melintasi kondisi elevasi lintasan cendrung datar namun di penghujung perkampungan saat memasuki kawasan hutan yang di dominasi pohon pinus lintasan akan menurun panjang cendrung curam khas jalan aspal di daerah pegunungan.
Foto-59 Akhir dari turunan aspal hutan pinus di pertigaan ke arah Curug Leles dan kampung blok Heuleut
Saat awal melintasi turunan harap di cek rem terlebih dahulu fungsionalnya di karenakan akan melintasi turunan yang lumayan panjang dan cendrung berliku-liku serta curam saat melintasinya. dengan kondisi jalan yang sepi harap hati-hati bila ada motor warga yang sedang naik, dan jaga jarak antar pesepeda.
Foto-59 Hamparan sawah di pertigaan ke arah Curug Leles
dan kampung blok Heuleut
dan kampung blok Heuleut
Di penghujung turunan akan melintasi pesawahan dengan jalan yang mulai medatar hingga bertemu pertigaan yang mengarah ke perkampungan blok Heuleut dan ke arah bumi perkemahan Curug Leles. ambil ke arah perkampungan blok Heuleut di mana lokasi Telaga Herang berada tepat di tengah perkampungan.
Foto-60 Foto diri dengan latar belakang telaga Herang
Object Wisata Telaga Herang yang berlokasi di Sindawangi, di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat ini adalah sebuah danau kecil di perbatasan tiga desa yaitu Jerukleueut, Padaherang dan Desa Lengkongkulon. Air di Telaga Herang bersumber dari sungai bawah tanah yang berasal dari Gunung Ciremai. Dengan airnya yang jernih telaga ini cukup dalam dan berbatu terjal yang terlihat dari jernihnya air yang membuat keindahan tersendiri dengan di selingi hilir mudik ratusan ikan di dalamnya.
Foto-61 Panorama telaga Herang
Berbagai rumah makan tersedia disini terutama yang bermenu bakar-bakar ikan. Disarankan mengisi perut dan beristirahat disini dikarenakan sudah dekatnya titik finish. Dikarenakan tidak adanya tempat makan yang memadai di area finish.
Foto-62 Penjaja duren Sinapeul bila sedang musimnya banyak terdapat di lintasan pulang antara telaga herang dengan titik finish
Foto-63 Lintasan aspal khas di pegunungan lebih dominan di rute ini
Memang sepanjang lintasan mengunjungi beberapa object wisata dan spot lintasan dengan pemandangan yg indah di wilayah Gunung Ciremai Sisi Utara lebih di dominasi medan on road yang menanjak khas lintasan di pegunungan sehingga cukup mengasykan bagi penikmat crosscountry dengan medan yang menanjak. Jarak tempuh yang tidak begitu jauh sehingga dapat lebih menikmati pemandangan alam selama dalam lintasan dan object yang di kunjungi.
Foto-64 Jangan pernah menyiakan pemandangan yang ada saat melintasi
Dari hasil pencarian informasi tentang perkembangan object wisata dan spot indah di kawasan utara Gunung Ciremai masih ada beberapa lagi terutama wisata alamnya, terutatama yang saling berdekatan lokasinya seperti Bukit Seribu Bintang, Curug Cipeteuy, Curug Leles, Terasering Ciboer dan melihat perkembangan kondisi object wisata yang sebelumnya telah ada.
Foto-65 Kawasan Wisata Bukit 1000 bintang, Kabupaten Kuningan
(Sumber foto Google)
(Sumber foto Google)
Foto-66 Kawasan Wisata Bukit 1000 bintang, Kabupaten Kuningan
(Sumber foto Google)
Foto-67 Kawasan Wisata Bukit 1000 bintang, Kabupaten Kuningan
(Sumber foto Google)
Foto-68 Kawasan Terasering pesawahan dikawasan Ciboer,Desa Bantaragung,Kabupaten Majalengka (foto sumber Google)
Foto-69 Kawasan Terasering pesawahan dikawasan Ciboer,Desa Bantaragung,Kabupaten Majalengka (foto sumber Google)
Foto-70 Kawasan Terasering pesawahan dikawasan Ciboer,Desa Bantaragung,Kabupaten Majalengka (foto sumber Google)
Foto-71 Kawasan Terasering pesawahan dikawasan Ciboer,Desa Bantaragung,Kabupaten Majalengka (foto sumber Google)
Foto-72 Kawasan Terasering pesawahan dikawasan Ciboer,Desa Bantaragung,Kabupaten Majalengka (foto sumber Google)
Foto-73 Kawasan Terasering pesawahan dikawasan Ciboer,Desa Bantaragung,Kabupaten Majalengka (foto sumber Google)
Foto-74 Kawasan Terasering pesawahan dikawasan Ciboer,Desa Bantaragung,Kabupaten Majalengka (foto sumber Google)
Foto-75 Curug Leles di kawasan bumi perkemahan Leles Desa Sindangwangi, Kabupaten Majalengka (foto sumber Google)
Foto-76 Curug Leles di kawasan bumi perkemahan Leles Desa Sindangwangi, Kabupaten Majalengka (foto sumber Google)
Foto-77 Kawasan wisata Curug Cipeteuy di Dusun Pasir, Desa Bantaragung, Kabupaten Majalengka (foto sumber Google)
Foto-78 Curug Cipeteuy di Dusun Pasir, Desa Bantaragung, Kabupaten Majalengka (foto sumber Google)
Dengan kedekatan lokasinya dapat di kunjungi atau sekedar melintasi dengan bersepeda cross country. Semoga suatu saat penulis dapat meintasinya. Mengenai lokasi dan lintasan ada di peta di bawah ini, dan link GPX via website Wikiloc untuk rute yang pernah dilintasi.
PETA LINTASAN :
Peta-1 lintasan dalam narasi di atas warna merah,
warna hijau rencana lintasan
Peta-2 lintasan dalam narasi di atas warna merah,
warna hijau rencana lintasan
Peta-3 lintasan dalam narasi di atas warna merah,
warna hijau rencana lintasan
Link map by Wikiloc
Powered by Wikiloc
Comments
Post a Comment